Sabtu, 23 Maret 2013

Tahayul: Mengisi Baterai 8 Jam


Ketika Anda membeli ponsel, atau bahkan gadget lainnya seperti kamera digital, tablet PC, dan netbook atau notebook, pernahkah mendapat pesan berikut ini dari penjualnya? "Ponsel ini nanti di-charge dulu 8 jam, kalau sudah, silakan dipakai sampai habis, kemudian di-charge lagi sampai 8 jam, habis itu terserah mau di-charge sebentar juga tidak apa-apa". Benarkah petunjuk tersebut? Tentu tidak benar sama sekali. Tidak ada alasan untuk men-cas baterai hingga 8 jam, karena proses charging biasanya hanya memerlukan waktu 1 jam atau lebih dan kalau baterai sudah terisi penuh, proses charging akan terhenti dengan sendirinya.
Baterai Litium tidak perlu dicas 8 jam!

     Baterai jaman sekarang rata-rata menggunakan jenis litium (li-ion battery). Baterai jenis ini tidak memerlukan memori seperti pada jaman baterai nikad dulu. Baterai nikad banyak dipakai pada era awal ponsel sekitar tahun 1995-2000. Baterai jenis nikad memang akan berkinerja baik kalau dipakai sampai habis dan dicas sampai penuh. Namun baterai nikad sudah jarang dipakai pada gadget masa kini. Nah, baterai litium dapat dicas tidak sampai penuh dan tidak harus dipakai sampai habis.

     Pada awal pembelian gadget, baterai sudah terisi sekitar 40-70%. Gadget Anda pasti sudah dilengkapi dengan charger yang pas ukuran dayanya. Biasanya untuk mencapai 100% dari kondisi baru tadi, pengisian sekitar 60 atau 90 menit sudah cukup. Ketika baterai sudah terisi penuh, proses pengisian akan terhenti dengan sendirinya. Jadi percuma saja Anda tetap menancapkan baterai atau ponsel Anda ke charger selama 8 jam! Jadi, jangan percaya kepada para penjual gadget yang mengatakan tahayul ini. (Supaya lebih adil, buka saja buku manual gadget Anda, adakah petunjuk yang mengatakan pengisian baterai harus 6 atau 8 jam? Tidak ada! Paling hanya berisi petunjuk: isilah baterai sampai penuh).

Selalu gunakan baterai dan charger asli atau berkualitas bagus

     Lalu apa yang membuat baterai cepat rusak? Dalam kondisi normal, kemampuan baterai akan berkurang setiap kali di-cas. Menurut berbagai penelitian (misalnya di sini), kinerja baterai akan berkurang setelah di-cas 500 kali. Itupun kalau proses pengisian dilakukan dari kondisi baterai kosong. Kalau baterai terisi 50% dan dicas penuh, bisa dicas hingga 1.500 kali (lebih dari 4 tahun kan kalau tiap hari dicas?). Kalau dari kondisi terisi 75%, baterai dapat dicas 2.500 kali. Nah, jadi yang dihitung bukan lamanya Anda men-cas baterai, tetapi dengan berapa kali Anda men-cas baterai Anda.
     Memang ada hal yang perlu dihindari, yaitu menggunakan charger murahan atau bukan aslinya. Mengapa? Karena biasanya charger murahan tidak memiliki switch otomatis untuk menghentikan proses pengisian baterai ketika baterai sudah terisi penuh. Akibatnya, baterai dapat overheating (panas berlebihan) dan dalam beberapa kasus dapat meledak (tapi, tentu ledakan kecil ya, tidak seperti ledakan yang disebabkan oleh kebocoran selang tabung elpiji 3 kg itu). Lebih parah lagi, kalau Anda menggunakan charger palsu, baterainya pun palsu, dan gadgetnya...juga palsu :-(
     Jadi, tidak ada alasan sama sekali untuk mempercayai tahayul yang disebarluaskan oleh para oknum penjual ponsel itu. Lebih baik percaya saja pada buku manualnya. Makanya, suka baca ya...hehehe

Tidak ada komentar:

Posting Komentar